Ketika mendengar kata
wibu, mungkin sebagian dari kita langsung membayangkan stereotip yang sudah lama melekat.
Nolep, anti-sosial, atau bahkan
pervert adalah label yang kerap disematkan pada mereka yang menyukai anime dan budaya Jepang. Namun, apakah stigma ini benar-benar berdasar? Atau ini sekadar bentuk lain dari ketidakpahaman masyarakat terhadap sesuatu yang berbeda?
KEMBALI KE ARTIKEL