Sebuah kampung kecil atau lebih tepatnya sebuah dusun terletak di ujung alun-alun kota Amuntai, Panangkalaan namanya. Disepanjang jalan menuju kampung tersebut, dikerumuni pohon kelapa berjajar tampak seperti tentara yang memangkul senjata. Sawa-sawah terhampar luas, rerimbunan ilalang jadi satu dengan pepohonan. Seorang pemuda asing lalu lalang dalam keramaian. Pemuda itu memiliki sepasang bolat mata besar, tubuh gempal dan mimik wajah tenang.