Aven mencoba melukisnya melalui garis-garis di wajah Lalang. Lalang teduh. Cemara -mungkin- tidak jauh beda. Lalang misterius. Juga Cemara. Ia terus mengkalimatkan keduanya. Perempuan itu diam. Menerawang jauh. Tidak mungkin mencuri dengar kalimat-kalimat Aven di hatinya.
KEMBALI KE ARTIKEL