Cacat fisik tak melemahkan semangat hidupnya. Dengan musik ia berbagi kebahagiaan antar sesama. Pepatah lama mengatakan "Gajah mati meninggalkan belang, Al-Mahsyar meninggalkan seribu dendang. Di awal pertengah 1950-an, saat itu umurnya baru menginjak tiga tahun, wabah cacar menyerang desa di kampung halamannya di Lepak Lombok Timur hingga merenggut indra pengelihatannya.
KEMBALI KE ARTIKEL