Saya jadi teringat kisah seorang anggota DPR-RI asal NTB. Saya tak ingat lagi tahunnya, tetapi kira-kira di tahun-tahun awal reformasi. Kepada saya anggota DPR itu bercerita tentang seorang cucunya yang suatu hari bernyanyi lagu Garuda Pancasila versi plesetan Hary Rusli itu. Anggota dewan kita ini gusar bukan kepalang, ketika sang cucu yang beranjak remaja itu, menjawab dengan cuek permintaan kakeknya untuk memperbaiki nyanyiannya itu. “Santai saja kek, zaman sudah berubah.