Tradisi Apeman menjadi sebuah perpaduan menarik antara nilai-nilai agama Islam dan seni budaya Jawa. Diselenggarakan setiap menjelang bulan Ramadan. Apeman berfungsi sebagai sarana untuk memohon ampun kepada Tuhan Yang Maha Esa dan saling memaafkan antar sesama umat Muslim. Tradisi ini juga merupakan bentuk ungkapan rasa syukur atas rezeki serta momen untuk mendoakan leluhur yang telah meninggal. Tradisi ini memiliki akar budaya yang mendalam, tercermin dalam acara adat Jawa seperti selamatan, kenduri, dan upacara pernikahan. Sudah ada sejak zaman kerajaan kuno, kue apem yang menjadi ikon acara ini, hingga kini dilestarikan sebagai warisan budaya yang bernilai luhur. Filosofi kue apem sebagai simbol pengampunan dan penyucian diri menambahkan makna spiritual pada tradisi ini.
KEMBALI KE ARTIKEL