Setelah diriku memasuki tempat asing yang tak pernah kukenal sama sekali arsitektur bangunannya, aromanya, suasananya sama sekali, aku juga menemukan orang orang yang terlihat asing bagiku. Kuperhatikan dari ujung kepala sampai kakinya tak satupun kukenali kecuali kedua orang tuaku. Sambil kakiku menyusuri tempat asing itu mataku tak berhenti menyoroti orang-orang yang ada disana. Aku duduk diruangan perpustakaan yang terletak didalam pondok, yang saat itu dijadikan ruangan menunggu.Â
KEMBALI KE ARTIKEL