Pada masa penjajahan Belanda, media massa di Indonesia lebih banyak dikendalikan oleh pihak penjajah. Surat kabar pertama yang diterbitkan di Indonesia adalah De Indische Courant (1820) yang berbahasa Belanda, yang ditujukan untuk kalangan penjajah dan elit pribumi. Pada awalnya, media di Indonesia hanya menyasar pembaca terbatas dan berfungsi untuk kepentingan politik kolonial. Namun, menjelang awal abad ke-20, media massa mulai digunakan oleh kalangan pribumi untuk menyuarakan ide-ide pergerakan kemerdekaan. Surat kabar seperti Sinar Deli dan Medan Prijaji mulai muncul sebagai alat perjuangan. Media massa ini memainkan peran penting dalam mengedukasi rakyat Indonesia dan menggugah kesadaran nasionalisme. Beberapa tokoh pergerakan, seperti Sukarno dan Hatta, juga menggunakan media untuk mengorganisir perlawanan terhadap penjajah.
KEMBALI KE ARTIKEL