Perlu kita ketahui bahwa Thales juga adalah seorang ahli matematika, astronomi, dan geometri. Ia terkenal dengan pencipta teorema Thales dalam geometri yang menjadi dasar banyak konsep dalam matematika modern. Selain itu sebagai seorang astronom, ia memprediksi gerhana matahari total pada tahun 585 SM, yang dianggap sebagai salah satu pencapaian ilmiahnya.
Thales adalah orang pertama yang menjelaskan fenomena alam tanpa mengandalkan dewa-dewa atau mitologi. Ini menjadi awal dari tradisi filsafat dan ilmu pengetahuan Barat. Thales percaya bahwa alam semesta diatur oleh prinsip-prinsip tertentu yang dapat dipahami oleh akal manusia (arche). Pemikiran Thales membuka jalan bagi filsafat naturalisme, di mana alam dipelajari berdasarkan hukum-hukum rasional dan empiris, bukan mitos atau kepercayaan supernatural.
Thales merupakan tokoh pertama yang menjelaskan teori rasional tentang asal-usul alam (kosmos). Ia berpendapat bahwa air adalah elemen dasar atau prinsip utama (arche) dari segala sesuatu yang ada di alam semesta. Menurutnya, semua hal yang ada berasal dari air, hidup karena air, dan akan kembali menjadi air.
Berdasarkan pengalaman empirisnya Thales mengamati bahwa air adalah elemen penting dalam kehidupan. Tumbuhan, hewan, dan manusia memerlukan air untuk bertahan hidup. Menurutnya air dapat berubah wujud menjadi cair, padat (es), atau gas (uap). Ini menunjukkan bahwa air bersifat fleksibel dan dapat menjadi bentuk lain. Thales melihat bahwa segala sesuatu yang hidup memiliki kelembapan. Oleh karena itu, ia menganggap bahwa air adalah sumber utama kehidupan.
Sampai dengan hari ini Thales dikenal sebagai filsuf pertama di dunia atau filsuf pertama dari Yunani Kuno dan memberikan sebuah ilmu pengetahuan baru yang dapat merubah cara berpikir manusia kala itu yang berdampak sampai dengan hari ini. Walaupun dia tidak pernah menulis buku, namun sejarah dan pemikirannya dapat ditemui dalam buku yang ditulis oleh muridnya yaitu Anaximander.