Pagi itu pukul 07.00. Telepon genggamku berdering kencang. Aku tersentak bangun dan mengangkatnya. Kulihat nama Rosmini. Gadis yang baru sebulan aku kenal. Suaraku masih serak melumpuhkan chip tenggorokan akibat terlalu banyak merokok semalam. Dia mengacuhkan suara serakku. Nyeloros dengan kata-katanya: