Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi Artikel Utama

Lebih Baik Mana: Tanpa Gadget Atau Kecanduan?

15 Oktober 2011   02:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:56 923 7
[caption id="attachment_136950" align="aligncenter" width="600" caption="ilustrasi (sumber:dailymail.co.uk) "][/caption]

Apakah diantara kalian ada yang mendapatkan kekasih melalui media online? Hati-hati anda bisa saja berpotensi menjadi pecandu gadget, apalagi bagi kalian yang memutuskan berpacaran di dunia maya. Tujuan awalnya memang baik agar hubungan tetap mesra tapi bila anda dengan kekasih menghabiskan waktu online lebih dari 6 jam per hari, kemungkinan indikasi kecanduan sudah mengejala di diri anda. Bayangkan, bila 6 jam waktu online anda terjadi pada siang hari berarti waktu produktif anda terkurangi. Sebaliknya, bila 6 jam waktu online anda terjadi pada malam hari berarti waktu istirahat anda-lah yang terkurangi.

Apakah menjadi pecandu gadget itu baik? “orang-orang yang menggunakan gadget terlalu banyak akan menderita masalah yang sama dengan pecandu lainnya seperti kurang tidur, mengabaikan pekerjaan utama dan gagal dalam proritas lainnya,” kata Kimberly Young, Direktur dari The Center For Internet Addiction, sebagaimana dikutip dari dailymail.co.uk tertanggal 19 Oktober 2009. Dalam kalimat lain gadget hanya lah alat untuk mencari jodoh, bersosialisasi atau lain-lain, tapi jika alat itu menyebabkan kerugian bagi hidup anda berarti masalah sedang melilit anda.

Berikut lima tanda anda kecanduan Gadget (khususnya handphone dan laptop) yang dikutip dari situs tierneylab.blogs.nytimes.com tertanggal 23 Januari 2008; (1). Anda lebih mengutamakan tampilan visual (baik dalam teks atau gambar) dalam berinteraksi daripada bertemu muka, (2). Ketika meninggalkan rumah, gadget harus dibawa. Di jalan pun anda tidak fokus atau tidak santai hanya gara-gara sering berinteraksi dengan gadget, (3). Keluarga atau teman-teman meminta Anda untuk berhenti, tetapi Anda tidak bisa. Internet menjadi menarik lebih kuat daripada menghabiskan waktu dengan keluarga atau teman-teman atau kegiatan favorit lain, (4). Karena seringnya berintraksi dengan gadget, anda kadangkala merindukan momentum yang membuat anda bahagia bersama keluarga tanpa gadget namun anda tak akan pernah bisa menggapai momen itu, dan (5). Walaupun dalam keadaan situasu dimana nyawa terancam, anda tak dapat berhenti ber-gadget ria. Misal seperti disaat anda berkendara tapi anda terus saja menelepon.

Generasi Y

Lalu, apakah anda harus hidup tanpa gadget 24 jam penuh selama seminggu? Kalau pertanyaan ini ditujukan kepada generasi saat ini, mungkin mereka akan bertanya balik kurang lebih: “buat apa kami hidup tanpa gadget karena hidup kami tak bisa lepas dari gadget?” Wajar mereka bertanya kritis begitu dan wajar pula mereka hidup tak bisa lepas dari gadget, hal ini karena mereka termasuk generasi Y. Mengutip situs milik Harian The Sydney Morning Herald tertanggal 7 Mei 2011, generasi Y mengandaikan suatu kelompok yang kenyamanannya dibangun dari alat-alat teknologi atau gadgets (smh.com.au). Karena tak bisa lepas dari teknologi, lebih jauh generasi Y akan selalu berinteraksi dengan gadget mereka sebelum tidur malam dan berlibur di akhir pekan (dua contoh situasi yang sebenarnya beragam gadget harus dimatikan).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun