Kunikmati sisa kopi semalam. Namun rasa asin mendominasi. Spontan, kuludahkan apa yang kukumur. Ada yang jatuh selain air. Aku lebih dulu menghiraukan cangkir yang sisinya rompal. Kini hitam jelaga tersepuh warna anyir. “Gawat.” Kepanikanku menuntunku ke cermin. Kurelakan hidungku mencium bau tidur demi mulut yang terganga. “Aww...!” telunjukku menemukannya.