Lagi-lagi eksitensi Kompas digugat di blog sosial Kompasiana. Hanya karena masalah yang ditimbulkan oleh dirinya sendiri, jurus "gebyah uyah" dikeluarkan sampai-sampai menyinggung SARA. Secara obyektif kalau melihat kembali sejarah Harian yang tahun ini berulang tahun ke-45 ini, rekam-jejak Kompas juga mengkontruksi sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berikut saya sharing-kan sejarah Kompas dari blogger Gigih Sari Alam.
KEMBALI KE ARTIKEL