Dalam konteks filsafat bahasa, simbolisme menekankan bahwa bahasa bukan hanya alat untuk mengekspresikan pemikiran, tetapi juga membentuk cara kita memahami dan mengonseptualisasikan realitas. Kata-kata dan simbol yang kita gunakan memengaruhi cara kita mempersepsi dan menginterpretasikan dunia di sekitar kita.
Salah satu tokoh penting dalam filsafat simbolisme adalah Ferdinand de Saussure, seorang linguis Swiss yang memperkenalkan konsep signifiant (penanda) dan signifi (petanda). Menurut Saussure, kata-kata adalah penanda yang terhubung secara sewenang-wenang dengan petanda, yaitu konsep atau makna yang diwakili oleh kata tersebut.
Pandangan simbolisme dalam filsafat bahasa telah memengaruhi berbagai bidang seperti semiotika (ilmu tentang tanda), linguistik, dan teori sastra. Pendekatan ini menekankan pentingnya memahami hubungan antara bahasa, simbol, dan realitas, serta bagaimana bahasa membentuk persepsi dan pemahaman kita terhadap dunia.