Mungkin ada beberapa calon Presiden yang sudah menyatakan kesiapannya memimpin Indonesia. Ada Bapak Prabowo, Bapak Joko Widodo, dan Bapak Aburizal Bakrie. Ketiganya adalah sosok yang familiar di dengar oleh kita sebagai pemegang kedaulatan. Kita juga mungkin telah menentukan sendiri, siapa yang berhak memimpin Indonesia ini 5 tahun ke depan. Kita sudah punya kriteria-kriteria tertentu untuk memilih siapa presiden kita. Terlepas dari itu semua, kita juga harus tahu seluk-beluk, asal muasal, dan latar belakang serta bukti nyata bahwa calon presiden pilihan kita itu adalah orang yang mencintai bangsa ini. Mengedepankan masalah bangsa di atas masalah pribadi maupun keluarga.
Berbagai cara telah dilakukan oleh para kandidat diatas untuk merebut "hati" rakyat Indonesia. Mulai dari kampanye, blusukan, pencitraan, iklan-iklan di mass media dan masih banyak lagi yang lainnya. Mungkin kesemua cara diatas mereka pilih sesuai situasi dan kondisi mereka. Begitu juga dengan partai politik, berbagai lobi-lobi politik telah dilakukan guna membangun suatu koalisi yang hebat, yang mengatasnamakan wong cilik untuk merebut hati mereka. Tak luput juga perang dingin antar parpol dan juga capres nya. Mungkin sejauh ini baru 3, kita lihat dalam beberapa minggu ke depan akankah muncul lagi yang baru? Kita lihat saja.
Nah, sekarang apa yang mesti kita lakukan sebagai pemilih? Tentunya kita harus cerdas dalam memilih. Cerdas yang bagaimana? Seperti yang saya tuliskan tadi, kita harus tahu "sepak-terjangnya". Kita harus bisa menentukan sendiri siapa presiden kita. Jangan pernah ikut-ikutan apalagi terlalu percaya dengan media-media sekarang ini yang mungkin sudah ada "skenario" untuk mempopulerkan capres tertentu. Yang lebih parah lagi, jangan samapi kita golput. Ini pilpres, bukan pileg yang notabene ada banyak caleg yang maju sehingga bingung dan pusing untuk memilihnya. Kalo presiden, saya rasa, akan ada 2 atau 3 pasang capres dan cawapres. Dan saya rasa itu tidak membingungkan kita sebagai pemilih.
Terakhir, jangan sampai negeri kita, negeri yang subur lagi kaya jatuh ke tangan pihak asing. Jangan sampai terjadi yang namanya perampokan kekayaan, perampokan moral dan akhlak bangsa. Sebagai contoh adalah freeport, Indonesia hanya mendapat kuarang lebih 1% dari hasil bumi Indonesia itu sendiri. Anehkan? Tapi itulah kenyataannya. Kemudian jangan sampai tata kelola negara kita ini dicampuri oleh negara lain, JANGAN SAMPAI! Maukah kita hidup sebagai budak di negara sendiri? Tentu tidak! oleh karena itu, saya mengajak kepada seluruh pembaca untuk memilih Presiden yang pemberani, tak takut kepada siapapun, tidak takut untuk menentang Amerika, China dan negara-negara lain yang jelas-jelas ingin menguasai Indonesia. Suara mu menentukan nasib negara ini. Ayo INDONESIA ! Kita pasti bisa!