Sore itu semuanya terlihat merah. Angin sedikit bising menjilat-jilat kepala hingga lutut hingga dingin menerpa. Matahari tengah menunggu sesuatu sepertinya, sebelum ia membenamkan diri di ujung barat. Lautan memanggil-manggil. Ikan-ikan bersembunyi. Di atas geladakutama kapal, Kapten Baron berdiri gelisah sambil memegang erat senapan kebangaannya. Senapan itu ia beri nama “Khon”.
KEMBALI KE ARTIKEL