Di Indonesia, tak dipungkiri bibit kebencian, intoleransi, bahkan radikalisme masih ada. Terkadang kita tidak percaya, tetangga sebelah kita ternyata jaringan teroris. Kita tahu setelah tiba-tiba Densus 88 melakukan penangkapan. Kadang kita juga tidak mengira, tokoh atau ormas yang banyak pengikutnya, ternyata juga berafiliasi dengan kelompok radikal. Padahal, mereka selalu menunjukkan penampilan yang rapi. Selalu menggunakan pendekatan agama dan lain sebagainya. Intinya, banyak diantara kita yang tertipu.
KEMBALI KE ARTIKEL