Orang-orang awam, khususnya mereka yang berasal dari budaya Jawa, sering menggunakan istilah "Plaet" untuk menyebut fenomena pasar yang sepi peminat. Istilah ini mencerminkan kondisi ketika aktivitas perdagangan tidak sebanyak biasanya. Meskipun tidak umum dalam literatur ekonomi formal, "Plaet" menjadi ekspresi lokal yang menggambarkan realitas ekonomi dari perspektif masyarakat setempat, terutama digunakan oleh pedagang kaki lima dan pelaku UMKM.
KEMBALI KE ARTIKEL