Biang keladi dari semua ini adalah tingginya defisit neraca berjalan Indonesia. Current account deficit (CAD) terjadi karena nilai ekspor barang dan jasa serta pendapatan primer lebih rendah daripada impor barang dan jasa serta pengeluaran primer. Tercatat CAD Indonesia mencapai 2.06% pada 2015. CAD tidak menjadi masalah besar bagi perekonomian Indonesia asal defisit pada transaksi barang dapat ditutup oleh surplus di transaksi modal lewat penanaman modal langsung atau lewat investasi portfolio. Namun, sejak 2013 arus modal masuk baik dari investasi langsung maupun investasi surat berharga terus turun membuat rupiah semakin lemah karena semakin sedikit arus uang untuk menutup kebocoran akibat impor.
KEMBALI KE ARTIKEL