Tiga Tuntutan Rakyat, yang lebih dikenal dengan singkatan TRITURA, merupakan salah satu momen krusial dalam sejarah politik Indonesia. TRITURA yang diluncurkan pada tahun 1966, bukan hanya sekedar rangkaian tuntutan politik, namun juga simbol perjuangan rakyat Indonesia dalam menuntut keadilan, transparansi, dan pembaruan di tengah gejolak politik yang terjadi saat itu. Artikel ini akan mengulas tentang latar belakang, isi tuntutan, dan dampak yang ditimbulkan oleh TRITURA dalam konteks sejarah dan kultural Indonesia. TRITURA lahir di tengah kondisi politik Indonesia yang sangat dinamis dan penuh ketegangan pasca kudeta G30S/PKI pada tahun 1965. Situasi politik saat itu ditandai dengan ketidakstabilan dan ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap otoriter dan koruptif di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno.
KEMBALI KE ARTIKEL