Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Food Estate "Jahat"? Masa Iya?

22 Maret 2021   14:52 Diperbarui: 26 Maret 2021   10:53 134 3
Saya pikir pernyataan organisasi Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi) yang menyebut program Food Estate jahat sangat irasional. Apa yang disampaikan Walhi sejatinya dilatari emosional semata, bukan berdasar data.

Penulis sepakat bahwa saat ini terjadi penggundulan hutan secara membabi buta di sejumlah daerah akibat ulah korporasi 'hitam' yang tak bertanggung jawab. Tetapi, jangan kemudian hal ini dikaitkan dengan Food Estate.

Misi Food Estate jelas, yakni bagaimana menyediakan pangan untuk bangsa. Artinya tujuannya bukanlah untuk bisnis apalagi meraup untung. Tapi Untuk masyarakat Indonesia agar tidak lagi ketergantungan kepada impor.

Yang harus didorong adalah ketegasan dalam menyelesaikan persoalan praktik hitam penggundulan hutan akibat ulah korporasi. Sementara food estate sendiri tentu telah melalui kajian yang matang dan komprehensif.

Penulis memahami terkait kegelisahan Walhi, terutama soal Peraturan Menteri LHK Nomor P.24/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2020 tentang Penyediaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Food Estate, yang dinilai akan memperkuat dominasi korporasi terhadap kawasan hutan Indonesia.

Nah, disnilah peran masyarakat dan lembaga pemantau untuk mengawalnya. Tidak kemudian langsung menuding bahwa program food estate jahat apalagi membahayakan.

Kita harus melihat persoalan food estate secara bijak dan jeli. Sejak awal, program ini diperuntukan memang untuk masyarakat. Untuk menjamin bahwa ketersediaan pangan ke depan bisa dipenuhi oleh negara.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun