Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Janji Muhadjir ke Warga NTB

7 September 2020   14:13 Diperbarui: 7 September 2020   14:41 22 0
Juli 2018 masyarakat Indonesia berduka. Pada waktu itu daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) terjadi gempa bumi luar biasa. Dampaknya, banyak warga NTB menjadi korban bencana alam. Tidak hanya nyawa,  harta, barang, dan tempat tinggal pun sirna. Rusak karena bencana alama tersebut.

Kala itu, NTB menjadi pusat perhartian. Para relawan  dari berbagai daerah dan lainya,  termasuk Presiden Joko Widodo  turun langsung ke lapangan meninjau bencana alam tersebut. Atensi Presiden Joko Widodo terhadap NTB. Memerintakan  agar NTB harus dibangun kembali, baik  membangun infrasturktur dan perekonimian.

Walhasil atensi Presiden Joko Widodo pasca NTB dilanda gempa. Pada  tahun ini, pemerintah menempati janjinya. Ada 65.000 unit hunian tetap (Hutap) bantuan pemerintah bagi warga korban NTB diserahkan bantuan hutap ini

Berdasarkan informasi, Menteri Koordintor Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang  menyerahkan.  Dalam penjelasanya,huntap tersebut merupakan program rekonstruksi bangunan rumah rusak berat akibat gempa bumi di NTB yang mulai dibangun pada Juli 2018 lalu.

Ibat peribahasa hutang adalah janji, janji adalah hutang. Ini janji pemerintah bahwa serius membangun Indonesia lebih baik. Ketika ada bencana alam, pemerintah sudah pasti ikut serta turun dan menyelesaikan.

Saya sangat senang pemerintah menempati janjinya memulihkan NTB. Tentunya dengan harapan bantuan diberikan segera dihuni dan dirawat dengan baik.
Berdasarkan data didapat  dari total 74.774 rumah yang mengalami rusak berat, saat ini sudah sekitar 68.000 atau 89 persen hunian tetap selesai dibangun. Berdasarkan laporan Danrem 162/WB selaku Dansatgas Rehab Rekon, sebanyak 65.000 unit sudah selesai dibangun dan siap dihuni.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun