dan satu hal lagi, kang husein ini punya kebiasaan ngisepin gula aren sebagai ganti rokok
Suatu hari kang husein di panggil oleh kyai yang mengasuh di pesantren tersebut dan di ajak ngobrol
kyai: "sein,kamu iki umur e sekarang udah berapa tahun toh?"
husein: "kalo mboten salah, saya sudah hampir 30 tahun romo" jawab kang husein singkat
kyai: "ternyata kamu iki sudah berumur juga rupanya,opo kamu ini ndak ngrasa ada yang kurang dalam hidup kamu sein?"
husein: "maaf romo yai,saya mboten paham maksud panjenengan"
kyai: " gini lo sein, kamu iki kan umurnya sudah hampir 30 tahun toh? apa kamu ndak ada keinginan untuk nikah seperti teman2 sebaya kamu?" ato paling ndak kamu udah punya calon untuk di jadikan istri gitu?"
husein: "saya.... saya... saya... masih belum siap romo yai, lagian mana ada yang mau jadi istri saya?"
kyai: "halah...... sein... husein....... kamu mau siapnya kapan?.... inget sein, seorang muslim itu belum di anggap ibadah nya sempurna kalo belum nikah, kamu sendiri tau toh? kalo soal calon istri, kamu ndak usah kuatir, ntar biar romo yang nyariin, piye? mau ndak?
husein: " tapi romo, anu.. anu.. anu.."
kyai: "tapi opo sein? anu opo?.... lihat itu si amin, sekarang wae dia udah punya anak 2, apa kamu ndak kepengen..........?"
husein: "lha saya sama kang amin kan beda to romo, saya masih belum siap romo"
kyai: "beda apanya toh sein? kamu ini kan seangkatan toh sama dia? lagipula umur kalian gak beda jauh, tuaan kamu setahun malah, iya toh?"
husein: " tapi yai, saya belum siap"
kyai " wes toh, ojo bilang gak siap terus.... kamu itu sudah waktu nya nikah dan punya anak sein, sekarang gini aja, besok kamu pulang, temui bapak ibumu, terus kamu matur ke mereka berdua kalo kamu tak cariin istri, bisa toh? oh iya sein, satu lagi pesen bapak buat kamu, kurangin makan gula aren nya, ntar gigi mu bisa ompong, ngerti?
kang husein: " injeh romo, husein nurut mawon, kalo gitu husein pamit balik dulu ke asrama, assalamu alaikum"
kyai: " wa alaikum salam"
singkat cerita, akhirnya kang husein pun setuju dengan perjodohan yang sudah di atur antara dua pihak keluarga oleh romo yai, dan kini tibalah hari H pernikahan kang husein, meskipun tidak terlalu mewah namun cukup berkesan
Setelah genap sepekan kang husein resmi menikah dengan gadis pilihan kyai, akhirnya pasangan pengantin baru ini memutus kan untuk pergi sowan ke kediaman romo yai, dan seperti adat pesantren tradisional pada umum nya, tamu laki2 dan perempuan biasa untuk terpisah, tamu laki2 di sambut di ruang depan dan bertemu dengan romo yai, sedangkan tamu wanita di ruang belakang bersama ibu nyai
husein: " assalamu alaikum romo yai"
kyai " wa alaikum salam,ealah...... kamu toh sein... tak kirai sopo, duduk sini sein, pye kabare?"
husein: " alhamdulillah sehat romo, romo sendiri gimana kabarnya?"
kyai: " ya ngene iki sein, romo kan udah tua,sering kumat rematik nya, ngomong2 piye kabar bapak ibumu, sehat toh?"
husein: " alhamdulillah sehat romo"
kyai: " oh iya sein, piye? menurutmu enakan mana nikah di banding makan gula aren?"
husein: " masih enakan makan gula aren romo"
kyai: " loh, kok bisa to sein, kamu ini gak salah?" jawab kyai sedikit kaget.
Seperti nya kyai merasa ada yang janggal di antara mereka berdua, dan akhirnya beliau kembali bertanya
kyai: " sekarang romo mau tanya, emang nya kalo malem kamu tidur di mana?"
husein: " saya tidur di luar, sedangkan istri saya tidur di dalam kamar"
kyai: " waduh............ itu dia masalah nya sein, pantesan kamu bilang masih enakan makan gula aren, kalo gitu mulai nanti malem kalian berdua sama-sama tidur satu kamar, besok kamu balik lagi ke sini"
" bocah iki gimana toh? kok lugu banget....." begitu ucap kyai dalam hati
akhirnya sore pun menjelang dan kang husein pun pamit untuk pulang, sore berganti malam, dan malam pun berganti menjadi pagi, dan sesuai perintah kyai kemarin, akhirnya kang husein pun kembali sowan ke kediaman romo kyai
husein: " assalamu alaikum romo yai"
kyai: " wa alaikum salam, sini sein, duduk, sekarang romo tanya sekali lagi, enakan mana? nikah ato makan gula aren?"
husein: " masih tetep romo, masih enakan makan gula aren"
kyai: " lah, kok masih tetep enakan makan gula? emang nya kamu masih tidur di luar?"
husein: " tidak kok romo, sesuai saran romo mulai tadi malem saya sudah tidur se kamar dengan istri saya"
kyai:" lha kalo udah tidur sekamar kok kamu masih bilang enakan makan gula aren?"
husein: " iya romo, saya dan istri saya sudah tidur sekamar, tapi, saya tidur di bawah,sedangkan istri saya tidur di atas dipan, soalnya saya kasihan kalo istri saya yang tidur di bawah"
kyai: "lah, ya jangan gitu....... mulai nanti malam, kalian berdua tidurnya sama2 di atas dipan, paham? besok kamu balik lagi ke sini"
husein: "baik romo yai, kalo gitu saya pamit pulang dulu, assalamu alaikum"
kyai: " wa alaikum salam"
Akhirnya kang husein pun pulang masih dengan menyimpan tanda tanya karena masih belum mengerti apa yang di maksudkan oleh romo yai, dan sesuai saran romo yai, ke esokan hari nya kang husein pun kembali sowan ke kediaman romo yai
husein " assalamu alaikum"
kyai " wa aalaikum salam, duduk sein"
akhirnya romo yai pun masih tetap melontarkan pertanyaan yang sama seperti kemaren
kyai: " piye sein, masih enakan makan gula aren ato enakan nikah?"
husein: " masih tetep enakan makan gula aren romo"
kyai: " waduh..... kok masih enakan makan gula to sein? kalian sudah tidur sekamar dan sama2 di atas dipan toh? masa kamu bilang masih enakan makan gula aren?"
husein: " serius romo, saya sudah ikuti saran romo, tapi tetep menurut saya lebih enakan makan gula ketimbang nikah"
kyai: "kok bisa sein,lha emang nya kalian itu semalam posisi tidur nya piye?"
husein: " posisi tidur saya tadi malam itu, kaki saya ketemu sama kepala istri saya, emang ada yang salah ya romo?"
kyai " lha......... itu dia salah nya, harusnya posisi tidur kalian itu sejajar, gak boleh kaki ketemu sama kepala gitu, wes, sekarang kamu pulang, besok pagi balik lagi ke sini
Kang husein pun pulang, dan kini malam pun sudah menjelang, dan dia pun tidur sesuai saran dari romo yai, nah.... pada malam hari ini kang husein merasa ada sedikit ada yang berbeda, katika tengah malam kang husein secara tidak sengaja menyentuh bagian tubuh istrinya dan merasakan ada sesuatu yang membangkitkan naluri nya, dan....... pada akhirnya, terjadilah hal yang selama ini sama sekali tidak dimengerti oleh kang husein, dan kini akhirnya dia mengerti, dan pagi hari nya kang husein bangun kemudian bergegas untuk kembali sowan ke rumah kyai, tapi kali ini kang husein datang ke kediaman kyai dalam keadan rambut yang masih basah sehabis keramas
sesampai nya di halaman rumah kyai,kang husein mengucapkan salam sambil sedikit cengar-cengir karena malu
kang husein: " assalamua alaikum.."
kyai: " wa alaikum salam sen, wah seperti nya hari ini sedikit beda ya penampilan kamu"
kang husein: " berbeda pripun romo? husein masih sama kok"
kyai " sekarang romo tanya lagi......., enakan mana, nikah ato makan gula aren sein?"
kang husein: " anu... anu.. anu romo, ternyata lebih enakan nikah...." jawabnya dengan sedikit tersipu malu
kyai: " alhamdulillah..... nah.... sekarang kamu sudah tau toh...., gitu kamu pas tak suruh nikah, jawaban nya kok masih ragu, sekarang romo sudah merasa lega, dan sekarang pesan romo buat kamu, kamu jaga baik2 keluarga kamu, dan romo doakan semoga keluarga kamu, bisa menjadi keluarga yang sakinah,mawaddah, warrohmah, amin
kang husein: " amin......."
kyai: "yo wes, sekarang kamu boleh pulang, sekarang tanggung jawabmu sudah bukan di pondok lagi, kamu harus cari nafkan untuk keluarga kamu toh? o iya sein,romo hampir lupa, itu sapi yang di kandang belakang bentar lagi sudah waktu nya punya anak, sebaiknya sapi itu kamu bawa pulang, kamu rawat seperti biasa nya, nanti kita bagi hasil, piye? setuju toh...?
kang husein: " sa estu romo yai? iya romo, saya setuju, kalo gitu saya pamit pulang, sekalian nanti saya mau cari pakan buat sapi nya, assalamu alaikum..."
kyai; " wa alaikum salam, ati2 di jalan sein, salam buat keluarga kamu di rumah"
begitulah cerita tentatang seorang santri yang yang begitu rajin, begitu ta'dzim kepada gurunya namun lugu kebangetan.... tapi boleh di bilang hidup kang husein ini termasuk beruntung, sudah diplihkan istri yang cantik, serta sholeha, karena memiliki latar belakang yang sama sebagai anak pesantren, di tambah di kasih sapi untuk di piara pula, enak tenan hidupmu kan...... semoga anda bisa tertawa,
hahaha........