Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Valentine Senja

14 Februari 2014   10:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:50 18 2

Sebatang pohon coklat dan strawberi. Kita menanamnya di bukit itu, pada suatu senja. Berlumut waktu siang dan malam. Penantian yang panjang. Hujan panas tak lekang.  Kita menyambanginya saban petang. Menebarkan pupuk sambil merawat angan-angan. Lalu kita berlari mengejar impian di antara pohon-pohonnya yang mulai rimbun. Rindu telah menguning di pucuk-pucuk daunnya. Dan kita tak tahu lagi dimana harus menyembunyikan hasrat yang meronta ingin berpelukan. Waktu yang datang dan pergi seperti musim panas dan penghujan. Laut pasang surut. Di tengah-tengahnya angin pancaroba yang ganas menerbangkan segala impian. Kini aku hanya bisa menghitung langkahmu dalam remang bayang-bayang. Kaki-kaki yang jenjang. Purnama yang mungkin tak lagi berbinar. Tapi aku akan tetap menunggumu di bukit itu. Mungkin nanti engkau akan datang menemuiku. Pada suatu senja.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun