Jürgen Habermas, seorang tokoh terkemuka dari Mazhab Frankfurt, dikenal luas dalam diskursus filsafat dan teori sosial, terutama dalam konteks keadilan dan etika politik. Pandangannya tentang keadilan deliberatif menjadi sangat relevan ketika membahas pajak internasional dan pluralisme budaya. Habermas membedakan antara konsep 'The Good' dan 'The Right', di mana 'The Good' merujuk pada nilai-nilai etis yang sering kali bersifat primordial dan terkait dengan identitas budaya atau etnis tertentu, sedangkan 'The Right' mengacu pada norma-norma universal yang dapat diterima secara rasional oleh semua individu dalam masyarakat pluralistik.
KEMBALI KE ARTIKEL