Fenomena kebebasan berekspresi membuat orang banyak bicara, berkomentar melebihi batas keilmuannya. Yang tepat didepan saya adalah komentar tentang bacaan Al Qur’an dengan lagu (yang dikenal umum dengan MTQ) disamakan dengan nyanyian Al Qur’an. Terhitung beberapa kali saya menerima “masukan” seperti itu, yang kayak nyanyi, orangnya jadi sombong, tidak ada tuntunannya. Namun ketika di telisik lebih jauh ternyata yang berkomentar seperti itu maaf. tidak bisa membaca Al- Qur’an dengan tajwid. Ibarat di dapur belum bisa membuat kue manis yang citarasa yang pas tapi sudah berani berkomentar kalo orang yang bisa membuat kue dengan lezat dengan hiasan yang indah itu tidak baik, merusak kue, orangnya sombong dan lain-lain.
KEMBALI KE ARTIKEL