Pada sela kabut kau telusuri
Ilalang saling berbisik di belakang
Langkah terhenti di tengah gelap dan terang
Bisakah kita terbebas dari kenang?
Bintang sudah di atas kepala
Rela belum juga siap menerima
Api unggun yang menyala
Tapi sesaat padam
Kala buliran air mata
Menetes di ruang terdalam
Sepertinya angin terlalu jauh membawaku kemari
Atau arus sungai terlalu terjal untuk ku seberangi
Dedaunan menguning
Bunga berguguran
Serbuk tak lekas ditabur
Mendekatlah, kenaliku perlahan
Ketika bahasa tak sampai
Seharusnya kau lebih paham
Tiliklah kelam pupil mataku
Tiada kebohongan jika menyangkutmu
aku adalah Edelweis
Tumbuh mekar di hatimu yang kering
Yang kau cari selama ini
Tak dapat dijumpai di tempat lain
Akan mati jika dipetik
Biarkan tetap di sini
Hidup dengan caranya sendiri