Seharian penuh tubuh mereka bergelut dengan kerasnya kehidupan,mengais kepingan rupiah,demi untuk bertahan hidup di lembah industri.Peluh keringat mungkin sudah tak bisa mengalir deras dari celah pori kulit.Dunia semakin kejam dan tak manusiawi,robot-robot manusia ramai berbondong-bondong silih berganti menghidupkan suasana pabrik.Seolah tak ada celah waktu bagi mereka untuk sekedar bersandar melepas penat.Perilaku hedonis dan apatis mulai sedikit terbentuk di jiwa mereka.Bukan keinginan mereka memang,tapi itu semua merupakan sebuah tuntutan,yah tuntutan hidup yang begitu kuat demi sekedar mempertahankan eksistensi mereka di derasnya arus kehidupan yang penuh dengan terpaan badai.Mereka harus kuat bertahan,melangkah disetiap hitungan nafas.