Di sebuah desa kecil yang terletak di kaki gunung, hiduplah seorang pelawak bernama Joko. Meski usianya sudah senja, Joko masih memikat hati penduduk desa dengan lelucon-leluconnya. Setiap sore, alun-alun desa dipenuhi tawa saat ia tampil. Namun, di balik senyumnya yang lebar, ada rasa kesepian yang menggelayuti hati tuanya.
KEMBALI KE ARTIKEL