Di tengah hingar-bingar dunia musik, Prisca melangkah dengan anggun. Suaranya yang merdu mampu memikat hati siapa pun yang mendengarnya. Namun, di balik kesuksesannya, ada satu hal yang menggerogoti: ketidakmampuannya untuk bersuara saat melihat kezaliman. Ia sering kali menyaksikan ketidakadilan, tetapi lidahnya seolah terikat oleh rasa takut.
KEMBALI KE ARTIKEL