Arvin menatap jalanan yang basah sepulang sekolah, hatinya penuh kebencian. Ia merasa terasing, seolah dunia ini milik orang lain. Ayahnya, Azhar, adalah seorang profesor terkemuka yang selalu terjebak dalam lab. Setiap kali Arvin mencoba mendekat, Azhar hanya tersenyum sejenak dan kembali tenggelam dalam risetnya. Ibu Arvin sudah pergi, meninggalkan kekosongan yang tidak bisa diisi siapa pun. Dalam pikirannya, Ayahnya hanyalah bayangan dari sosok yang seharusnya ada di sampingnya.
KEMBALI KE ARTIKEL