Di sebuah desa yang terpencil, tinggallah seorang anak lelaki bernama Adi. Hidupnya sederhana, bahkan terlalu sederhana. Rumahnya tak lebih dari gubuk reyot dengan dinding bambu yang mulai berlubang di sana-sini. Ayahnya seorang buruh tani, sementara ibunya sering menjahit baju tetangga untuk menambah sedikit penghasilan. Namun, meski hidup serba pas-pasan, Adi selalu tersenyum. Setiap orang yang melihatnya akan merasa heran---bagaimana mungkin seorang anak yang begitu miskin bisa begitu riang?
KEMBALI KE ARTIKEL