Di tengah hamparan gurun malam yang pekat, seorang pengelana melangkah dengan berat. Angin dingin menggigit kulit, sementara kakinya merayap di atas pasir yang dingin seperti es. Langit hitam tanpa bintang, seolah memutus semua jembatan antara bumi dan langit. Hanya ada suara napasnya yang terengah, mengikuti ritme hatinya yang berdebar, satu-satunya teman setia dalam kegelapan ini.
KEMBALI KE ARTIKEL