Regina mengernyit saat air mata menggores kulitnya sekali lagi. Dan lagi. Dan lagi. Sejak kehilangan sang anak---Mira---Regina tak henti-hentinya menangis. Pneumonia merenggut anaknya dari dunia, juga merenggut keinginannya untuk hidup. Regina bagaikan sebuah perahu kayu kecil tanpa penghuni yang terombang-ambing di lautan; sunyi dan tak tahu arah.
KEMBALI KE ARTIKEL