Hampir tak ada hari yang lebih membekas di ingatan Arif selain hari itu, hari ketika ayahnya menyerahkan sebuah jam tangan tua dengan kaca yang sudah agak buram. Mata ayahnya menatapnya dalam-dalam, seolah ada pesan yang tak terucap di balik senyum tipis yang menghiasi bibirnya.
KEMBALI KE ARTIKEL