[1]
Pertama kali kujumpa dia.
Dipagi cerah dihari kamis.
Tiada kiranya aku menduga.
Itulah awal sejarah manis.
[2]
Walaupun hanya pandang pertama.
Kiranya hati jadi tergetar.
Serasa ada merasuk jiwa.
Sampai dadapun rasa berdebar.
[3]
Dalam bening tatap matamu.
Terlihat pancaran jiwa yang suci.
Seakan mengundang gejolak rindu.
Tumbuh bersemi di dalam hati.
[4]
Gejolak rindu di dalam hati.
Tumbuh bersemi diawal jumpa.
Mungkinkah tabir takdir Ilahi.
Goreskan cerita di antara kita.
[5]
Cerita kasih telah terpatri.
Di antara jiwa si dua insan.
Saling berjanji untuk sehati.
Dalam lindungan anugrah Tuhan.
[6]
Seiring waktu kian berjalan.
Jalinan kasih terasa indah.
Hanyalah mengharap ridha Tuhan.
Semoga cinta membawa berkah.
[7]
Saling berjanji untuk mengerti.
Demi mengharap keridhaan Tuhan.
Dengan membina cinta nan suci.
Hingga tercapai arah tujuan.
[8]
Tiada lain arah dan tujuan.
Menggapai cita yang amat mulia.
Untuk bersanding duduk di pelaminan.
Dalam membina mahligai cinta.
[9]
Dengan niat yang amat mulia.
Untuk bersanding di pelaminan biru.
Tetapi semua baru rencana.
Hanya Tuhanlah Maha Penentu.
[10]
Sedari dini kita merancang.
Sebuah rencana ke masa depan.
Siang malam terus berjuang.
Demi menggapai taman impian.
[11]
Tiada lain hasrat di hati.
Hanyalah ingin hidup bahagia.
Sebagai pasangan suami istri.
Dalam suasana iman dan takwa.
[12]
Tetapi tiada semua rencana.
Berjalan mulus tanpa mendaki.
Kendala memang pasti kan ada.
Di arah kanan maupun kiri.
[13]
Segala penghalang atau rintangan.
Seakan datang silih berganti.
Mungkin juga sebagai cobaan.
Apakah cinta memanglah suci.
[14]
Semakin besar suatu cobaan.
Membuat semangat makin bertambah.
Teguhkan hati pendam perasaan.
Cobaan sirna cintapun merekah.
[15]
Kalau cobaan sudah berlalu.
Cintapun kini semakin indah.
Duduk bersanding dipelaminan biru.
Dalam merengkuh karunia Allah.
[16]
Kalaulah tergapai segala cita.
Pada-Mu Tuhan kumohon rahmat.
Berikan kami hidup bahagia.
Dari dunia sampai akhirat.
Wallahua'lam...
Salam kasih sayang