Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Rio

24 November 2014   07:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:01 15 1

Setiap malam dia hanya merenungi hidupnya sambil memandangi langit yang penuh bintang, dan sesekali rembulan menerangi malamnya. Angin bertiup semilir kala itu, dan hawa dingin menusuk masuk sampai ke tulangnya. Tak lama lelaki tua datang menghampirinya sambil berkata “ apa yang kau pikirkan nak?” kemudian tangan mungil itu digandengnya masuk kedalam bangunan tua yang terbuat dari bambu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun