Mohon tunggu...
KOMENTAR
Vox Pop

Kemiskinan Struktural Tanggung Jawab Siapa?

17 Januari 2025   02:25 Diperbarui: 17 Januari 2025   02:25 42 0
Jakarta - Foto diatas adalah potret anak-anak yang sedang bermain bola di tengah jalan yang pembangunan nya mangkrak. Mungkin bagi warga kebon jeruk sudah tidak asing lagi dengan jalan ini,proyek jalan alternatif yang menghubungkan antara Jalan Gili sampeng dan Jalan Budi Raya yang Sejak 2014 belum terselesaikan hingga hari ini,kini berubah fungsi menjadi Tempat bermain bagi anak-anak di wilayah tersebut dan berubah fungsi menjadi tempat "Nongkrong" para muda-mudi. Tentunya hal ini merupakan PR serius bagi Bapak Pramono Anung Dan Bapak Rano "Doel" karno Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih dalam menyediakan akses bagi para anak-anak muda berekspresi,RPTRA Jeruk Manis yang seyogya nya menjadi tempat anak-anak di wilayah kelurahan kebon jeruk berekspresi Tidak terjangkau oleh mereka yang hidup di Wilayah Gili sampeng karena letaknya yang jauh dan berada di lingkungan Perumahan elit. Hal ini merupakan gambaran nyata dari ketimpangan sosial yang terjadi di ibu kota di satu sisi Anak-anak di lingkungan Elit mendapatkan akses dari Pemprov namun Di sisi lain, ada anak-anak dari keluarga kurang mampu yang harus menjadikan proyek mangkrak sebagai tempat bermain mereka. Fenomena ini tidak hanya mencerminkan kemiskinan, tetapi juga bagaimana struktur sosial yang diciptakan oleh pemerintah khususnya Pemprov dalam hal ini yang memelihara ketimpangan sosial.
Max Weber Dalam buku nya yang berjudul economy and society mengatakan pentingnya kekuasaan dan akses dalam kehidupan sosial. Potret anak-anak ini adalah sebuah gambaran dari sistem sosial yang mengorbankan masyarakat kecil dalam konteks ini adalah akses Sarana dan prasarana. Proyek jalan yang mangkrak juga menunjukkan bagaimana kebijakan publik yang berantakan lagi-lagi gagal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. hal ini juga menunjukan bahwa keberpihakab pemerintah dan pemegang kekuasaan sering kali lebih terfokus pada pembangunan yang menguntungkan elite, sementara kebutuhan dasar masyarakat kecil, seperti tempat bermain anak-anak atau infrastruktur yang layak justru diabaikan tentunya hal ini bertentangan dengan asas-asas Pancasila Khusus nya sila kelima yaitu "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat indonesia"
Weber juga berbicara tentang kelas sosial  kedudukan dan Partai. Anak-anak ini berada di kelas sosial bawah yang sulit mengakses pendidikan berkualitas, ruang publik yang aman, atau peluang untuk memperbaiki hidup mereka. Mereka adalah bagian dari kelompok yang paling dirugikan oleh Hierarki yang diciptakan oleh pemerintah dalam Struktur sistem sosial.
Selain itu Emile Durkheim juga menyebutkan dalam buku nya yang berjudul The Rules of Sociology methods bahwa kemiskinan dan ketimpangan sebagai bentuk disfungsi dalam struktur sosial. Anak-anak yang bermain di proyek jalan yang mangkrak mencerminkan adanya "anomie" kondisi di mana norma dan nilai masyarakat tidak lagi berfungsi dengan baik. Dalam konteks ini, masyarakat dan pemerintah gagal menyediakan struktur yang memungkinkan individu berkembang secara optimal.
Durkheim juga menyoroti pentingnya integrasi sosial. Ketika kelompok masyarakat tertentu, seperti anak-anak dari keluarga miskin, tidak terintegrasi dengan baik ke dalam sistem sosial, mereka menjadi korban dari apa yang disebut sebagai kemiskinan struktural. Kemiskinan ini bukan hanya soal kurangnya uang, tetapi juga minimnya akses ke pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum yang seharusnya menjadi hak dasar mereka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun