Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerbung Pilihan

Rasa Kemanusiaan Itu: Bagian 1

7 Mei 2024   16:05 Diperbarui: 7 Mei 2024   16:19 200 21
Purwanti celingukan dari balik tempat sampah. Ia memastikan bahwa keadaan sekitar aman.

Digeranyangi setiap sudut jalan dan gedung-gedung dengan pandangan tajam dan jeli. Ia curiga dengan setiap jendela yang dipandanginya. Jangan-jangan ada orang yang melihatnya lagi.

Namun kecurigaan berlebihan ini justru membuatnya tidak bergerak. Ia harus buang pikiran konyolnya itu dan segera pergi. Lagipula kondisi di sekitar sudah aman ternyata.

Segera superhero wanita ini coba kenakan kembali topeng khasnya untuk menjadi Claw Girl (nama alias supernya). Entah mengapa, hari ini topengnya mengsle dan melorot terus setiap kali dikenakan dan ini membuatnya tidak nyaman.

Setelah menggeser sedikit ke kiri dari pipinya, topeng tersebut mulai nyaman dipakai. Ia bangkit dan kembali melanjutkan perjalanan dengan meloncati gedung-gedung bagaikan ninja.

Namun selama perjalananan topeng tersebut terus saja melorot dan hampir jatuh saja ketika dipakai. Ia harus sesering mungkin berhenti dan bersembunyi agar orang lain tidak mengetahuinya.

Kejadian yang terus berulang dan waktu yang terbuang percuma hanya untuk mengurus topeng ini membuat ia kesal. Ditambah lagi pikiran aneh-aneh mulai menghampirinya.

Bagaimana kalau dirinya datang terlambat? Bagaimana kalau ada orang yang terluka? Atau lebih buruk lagi bagaimana kalau robot kiriman Dr. Beast sialan itu mampu membunuh orang yang seharusnya ia selamatkan?

Pikiran kacaunya dan emosi yang meluap-luap ini sudah tak bisa dibendung lagi. Ia coba lempar topeng itu saking kesalnya. Namun belum sempat ia lepaskan, sesuatu menabrak pikirannya.

Ia tidak bisa menghadapi musuh tanpa topeng ini. Ia juga tidak bisa menyelematkan orang-orang tanpa topeng ini. Bahkan, Ia tidak bisa ke mana pun tanpa menjadi Claw Girl yang identik dengan topeng ini.

Hanya dengan topeng putih yang ia pegang saat ini. Dengan motif garis merah melintang bagaikan sambaran petir. Purwanti dapat mencicipi rasa-rasa itu.

Pelukan, ucapan terima kasih, atau sekedar melihat orang-orang yang diselamatkannya dapat berkumpul kembali bersama tiap kali misinya berhasil adalah beberapa hal yang membuat dirinya bahagia. Meskipun singkat tapi inilah satu-satunya cara ia dapat mencicipi rasa itu.

Rasa kemanusiaan namanya. Rasa yang bagi dirinya sendiri sulit digapai ketika takdir berkata bahwa ia harus hidup sebagai sang liyan. Dengan menjadi Claw Girl saja ia dapat mencicipi rasa itu kembali.

***

Sebuah robot harimau mengamuk di tengah kota. Untuk tingginya saja robot ini lebih tinggi sedikit dari sebuah mobil. Matanya yang merah menyala itu seolah menampakkan kesangaran dirinya.

Polisi dan superhero yang lain terlalu sibuk menghentikan robot-robot lain di daerah yang berbeda. Hanya robot harimau ini saja yang luput dari perhatian mereka.

Orang-orang sekitar mulai panik dan ketakutan. Namun mereka yang memiliki senjata pribadi berusaha melawan balik. Terlebih untuk melindungi anak-anak yang ada di lokasi kejadian.

Berkali-kali senapan ditembakkan, namun hasilnya nihil. Serangan mereka tidak mempan. Robot tersebut hampir mustahil dikalahkan.

Orang-orang mulai pasrah. Wajah ketakutan masih menyelimuti mereka. Namun bagaimana lagi? usaha yang dilakukan juga sia-sia. Tidak ada harapan lagi.

Di saat harapan mulai pupus. Di saat segala usaha yang telah diupayakan menemui jalan buntu. Di saat itulah sosok pahlawan yang dikenal semua orang pun tiba.

Sesosok manusia tiba-tiba menyambar robot harimau tersebut. Saking kuatnya robot tersebut terpental beberapa meter jauhnya. Orang-orang yang menyaksikan sambaran tadi langsung menyadari siapa sosok itu. Dari pose yang tampaknya sedang membenahi topengnya.

"Itu Claw Girl. Hore kita selamat!"

"Ha, Claw Girl? Serius? Aaaah Claw Girl datang!"

"Alhamdulillah. Ya allah, terima kasih telah mengirimkan Claw Girl ke sini. Tepat waktu pula."

Claw Girl disambut sorak sorai yang gempita. Ketakutan dan ketidakberdayaan pun berubah menjadi kegembiraan dan harapan.

Purwanti sudah mulai merasakan rasa itu. Rasa itu seperti ada di depan mulutnya saja. Kini tinggal selesaikan misi ini dan segera melahap rasa itu sepenuhnya. Sebagai Claw Girl tentunya.

Superhero ini kemudian keluarkan senjata andalannya. Cakar tajam yang bisa ia keluarkan sesuka hati dari jari jemarinya dan kekuatan fisik di atas rata-rata manusia biasa. Ini semua pemberian tuhan sejak lahir.

Orang-orang semakin bersorak ketika superhero mereka menyambar dengan kekuatan penuh ke arah robot harimau yang lengah itu. Dilayangkan cakarannya yang kuat dengan kecepatan tinggi. Suara deratan dan dentingan besi baja semakin menyeruak ketika robot tersebut mulai membalas.

Namun karena gerakannya yang kurang cepat, justru tubuh robot ini yang kena cakaran. Dengan sedikit usaha dan melihat celah longgar, Ia berhasil lepaskan diri dari serangan cepat Claw Girl.

Purwanti segera benahi topengnya. Serangan cepat tadi membuat topengnya bergeser dan nyaris jatuh. Ia sengaja melepaskan robot tersebut hanya untuk membenahi topengnya.

Namun tindakan tersebut ada konsekuensinya. Robot harimau itu kemudian menyerang balik. Cakar-cakarnya yang besar bagaikan sabit itu dikeluarkan. Dengan kecepatan tinggi ia coba terkam Claw Girl.

Claw Girl dengan sigap berhasil mengelak ke kanan. Ia lalu hempaskan cakaran mautnya dengan kekuatan penuh ke tubuh baja dari robot harimau. Deratannya yang kuat itu memercikkan api kecil dan berhasil merobek bagian tubuh robot baja itu.

Robot itu mengerang keras. Tubuhnya menjadi terhuyung-huyung. Gerakannya sedikit kurang seimbang. Cakaran Claw Girl yang dalam itu berhasil merobek tubuhnya yang keras dan memutus beberapa kabel. Mesin hidup ini pun merobohkan diri seketika.

Melihat hal tersebut orang-orang semakin gembira. Harapan mulai tampak. Superhero mereka hampir menang. Sorakan pun semakin keras dan jelas-jelas memuji Claw Girl.

Purwanti belum pernah merasakan ini sebelumnya. Biasanya yang ia rasakan hanya rasa manis dan kehangatan semata. Namun kini ada rasa senang, gembira, dan optimisme. Sungguh ini adalah hari yang luar biasa bagi Purwanti.

Sambil membenahi kembali topengnya, superhero ini pun akhirnya terhanyut dalam suasana. Ia terlena dan lengah. Sampai robot harimau yang belum dikalahkannya itu melihat kesempatan emas.

Tanpa sepengetahuan Claw Girl, robot harimau ini mengambil ancang-ancang. Ia coba ambil posisi merunduk. Dengan hati-hati, robot ini menggeser sedikit demi sedikit tubuhnya agar orang-orang tidak menyadarimya.

Robot ini mulai mengkalkulasi kemungkinan-kemungkinan. Aliran listrik mulai mengalir pada setiap jaringan kabel yang masih utuh ke arah kaki depan sebelah kanan. Ia coba kumpulkan tenaga secukupnya.

Setelah tenaga terkumpul dan kalkulasinya tepat. Robot harimau ini kemudian serang Claw Girl dengan cakarnya yang kuat itu.

Serangan tiba-tiba ini mengenai Claw Girl dan membuat dirinya terhempas beberapa jarak hingga menghantam mobil yang terparkir di seberang jalan.

Orang-orang terhenyak. Serangan tersebut benar tidak terduga. Namun hal yang tidak terduga justru berasal dari Claw Girl itu sendiri. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun