Pesawat Boeing C-17 milik Angkatan Udara Inggris diberitakan mengangkut 436 orang dan milik Angkatan Udara Amerika mengangkut 823 orang.
Padahal menurut pabrikan Boeing, pesawat ini didesain untuk mengangkut kargo seberat sekitar 74.797 kg dengan 102 personil.
Setiap orang yang berada didalam penerbangan tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu kebebasan, tanpa menentukan kota atau negara mana yang dituju.
Begitu besar keinginan mereka untuk mendapatkan kebebasan, segala usaha pun dilakukan hingga ada yang nekat dan akhirnya kehilangan nyawanya dengan berada di kompartemen roda pesawat seperti yang terjadi saat sebuah pesawat Boeing C-17 Globemaster terbang menuju Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar dari Kabul.
Penerbangan serupa sebenarnya pernah juga terjadi ketika sebuah pesawat kargo militer jenis Lockheed C-130A Hercules dari Angkatan Udara Amerika terbang dari Vietnam menuju Thailand pada 29 April 1975 dengan mengangkut 452 orang jauh melebihi kapasitas nya yang dibawah 100 orang.
Mereka juga ingin mencari kebebasan, keluar dari negaranya yang ketika itu sedang dalam keadaan perang.
Penerbangan militer terutama pada pesawat kargo militer memang memiliki fungsi untuk mendukung pihak militer menjalankan operasi dan misi nya namun tidak semua bersifat militer namun juga misi kemanusiaan, menyelamatkan jiwa manusia, mengantarkan supplies di daerah yang terkena bencana, konflik dan lainnya.