Dalam pagi yang penuh dusta ini, aku memelihara rinduku atasmu. Menyemai benih-benih senyuman yang dulu kau sisakan untukku. Memetiknya, kemudian menyimpannya dalam sebuah tembikar yang dulu kau hancurkan di hadapanku, kau retakkan atas dasar kedurjanaan yang aku lakukan terhadap rasa yang kau simpan dalam relung hatimu.
KEMBALI KE ARTIKEL