Hal yg perlu dimiliki untuk menerjemah bahasa asing ke bahasa Indonesia tidak hanya media tulis saja, akan tetapi pula audio suara. sebab Indonesia tidak hanya mempunyai bahasa Indonesia saja namun mempunyai puluhan bahasa daerah. Bahasa daerah juga memiliki peran penting buat keeksisannya pada Indonesia karena bahasa lokal merupakan sebagai wujud jati warga tersebut, seperti bahasa Jawa menjadi wujud jati diri menjadi orang Jawa.
Drs. Suwarno Imam Samsul, M.Pd. dosen bahasa Jerman, berkata bahwa, untuk mempertahankan bahasa Indonesia dan bahasa lokal sebagai jati diri bangsa terdapat banyak kiat yang dapat dilakukan, setidaknya ada 5 hal yang bisa dilakukan buat menyeimbangkan keberadaan bahasa Indonesia serta bahasa lokal. Pertama, Cross Culture Understanding, wajib dipahami bahwa bahasa artinya produk budaya. ke 2, penerapan dalam lingkungan, mengajak masyarakat tetap memakai bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, literasi. waktu ini pemerintah sedang gencar menggalangkan budaya literasi pada masyarakat. Keempat, melalui pendidikan formal juga nonformal. serta, kelima menggunakan teknologi yang masuk ke negara Indonesia wajib menggunakan bahasa Indonesia.
Mengenai dampak positif serta negatifnya tentu ada. Imbas positifnya merupakan memudahkan dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Sisi negatifnya, bisa mengganti kaidah bahasa yg baik dan sahih. Pada era globalisasi ini, mempunyai kemampuan bahasa asing dapat membawa poly manfaat, menjadi jembatan persaudaraan antara negara asing dan Indonesia, memungkinkan komunikasi yang lebih lancar pada segala aspek. Meskipun sebab disparitas bahasa dan budaya antara bahasa serta negara, di akhirnya akan berdampak di bahasa Indonesia yg dimiliki seorang.
Sedikitnya budaya bahasa asing yang masuk ke Indonesia dapat mempengaruhi budaya Indonesia itu sendiri, terutama dari segi ekonomi. dampak bidang ekonomi terhadap pembangunan negara sangat kuat. Disadari atau tidak, bahasa juga akan berdampak di negara ini. seperti saat itu China menjadi raksasa ekonomi global, maka bahasa Mandarin digalakkan di Indonesia. "akal belajar bahasa asing saja tidak cukup serta tidak akan indah bila bahasa Indonesia kita tidak bertenaga," istilah Suwarno.
Beberapa bahasa asing diharapkan buat penyerapan kata dalam teknologi serta ilmu pengetahuan, karena ada bahasa asing yg tidak memungkinkan buat diterjemahkan ke pada bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa ini pula mampu membingungkan masyarakat karena di Indonesia sendiri telah keluar berasal kesopanan. misalnya terdapat orang yg menanyakan alamat rumah serta orang tersebut belum tentu memahami. namun, sebab orang tadi mengajukan pertanyaan, mereka akan tetap mendapatkan jawaban, meskipun mereka tak mengetahui alamatnya.