Bukan sekadar gerilya dari radio ke radio dan mimbar jumat ke mimbar jumat, bahkan milis dan grup email serta bermunculan situs baru yang menggunakan istilah dan nama-nama yang berkaitan dengan Syiah dengan isi yang penuh kebencian. Bukan hanya itu, bakan berani melakukan aksi fisik dan menebar teror dengan ancaman. Entahlah akan kapan mereka benci umat Islam?
Berkaitan dengan cerita fiktif itu, seorang yang menggunakan nama akun Saif_anm mengomentari artikel Cerita Polisi dengan Pendemo Anti-Asyura menulis: “TELAH diadakan diskusi antara tujuh ulama Syiah di depan ulama Ahlu Sunnah atas undangan Presiden Iran. Diskusi ini diadakan untuk mengetahui titik perbedaan antara dua kelompok tersebut.nnKetika seluruh ulama Syiah telah hadir, akan tetapi tak satupun ulama Sunni yang datang.nnTiba-tiba masuklah seorang yang membawa sepatu di bawah ketiaknya. Ulama Syiah terheran-heran, kemudian mereka bertanya, “Kenapa kamu membawa sepatumu?”nnOrang itu menjawab: “Saya tahu bahwa orang Syiah itu suka mencuri sandal di zaman Rasulullah.”nnUlama Syiah saling pandang terheran-heran akan jawaban itu. Mereka kemudian berkata: “Tapi di zaman Rasul belum ada Syiah…”nnOrang itu menjawab lagi: “Kalau begitu diskusi telah selesai. Dari manakah datangnya ajaran agama kalian? Kalau di zaman Rasulullah tidak Ada Syiah.”nnSemua ulama Syiah diam.nnTernyata orang yang datang membawa sepatu tersebut adalah Ahmad Deedat, da’i besar dan Kristolog dunia. Rahimahullah.