Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Mufti Perak Malaysia Menolak Paham (agama) Wahabi

19 November 2013   13:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:57 278 0


Sebuah situs resmi Mufti Perak, Malaysia, memuat fatwa penolakan terhadap paham Wahabi. Dalam situs tersebut disebutkan bahwa aliran atau paham Wahabi dianggap bercanggah atau bertentangan dengan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah. Meski pengikut Wahabi bersembunyi dibalik mazhab Ahlussunah, tetapi para ulam dalam lembaga Mufti Perak Malaysia bisa melihat perbedaannya sehingga diharamkan keberadaannya di Perak Malaysia.

Saya kira ini merupakan kabar yang baik. Semoga negeri-negeri yang banyak dihuni umat Islam berani dengan tegas menolak paham Wahabi. Selain meresahkan dan mencoba menghancurkan Islam dari dalam. Mereka tak segan-segan menyebut kafir dan sesat kepada sesama Muslim yang berbeda dari segi fikih atau tafsir maupun dalam ilmu kalam.

Kaum Wahabi termasuk yang menolak shalawatan, ziarah kubur, perayaan Asyura, tahlilan, syukuran ulang tahun, Maulid Nabi, dan perayaan Islam lainnya yang tidak dicontohkan Rasulullah saw. Dengan dalih menegakan tauhid mereka menghujat Ahlussunah dan Ahlulbait. Bahkan, yang paling mengerikan ada di antara mereka yang menyebut Amirul Mukminin kepada Yazid bin Muawiyah yang merupakan raja zalim. Dia yang menjadi dalang dibalik pembantaian Ahlulbait, dalam hal ini Imam Husain (cucu Rasulullah saw) di Karbala, Irak, yang terjadi pada 10 Muharram 61 Hijriah.

Sejarah mengisahkan paham Wahabi berasal dari Muhammad bin Abdul Wahab. Ia muncul awal abad Modern dengan semangat pembaruan Islam. Wahab adalah seorang lelaki yang dianggap ulama kemudian menyebarkan ajarannya di Arab Saudi dengan dukungan penguasa.Mereka menyesatkan kaum sufi dan menolak riyadhah sufi. Bahkan berani melakukan pembunuhan, meratakan kuburan para wali dan sahabat Nabi, bahkan mencoba menghancurkan kuburan Rasulullah saw.

Kekejaman Wahabi lainnya adalah meruntuhkan kubah-kubah di atas makam sahabat-sahabat Nabi yang berada di Ma’la (Mekkah), di Baqi’ dan Uhud (Madinah). Mereka meruntuhkan dan meratakan dengan tanah. Rumah tempat kelahiran Rasulullah saw pun tidak segan-segan dijadikan perpustakaan yang tidak pernah dibuka-buka dan di belakangnya berdekatan dengan toilet umum. Kaum Wahabi tidak pernah menghargai peninggalan sejarah dan menghormati nilai-nilai perjuangan kaum Muslimin.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun