Gelar "Gus" merupakan salah satu bagian tak terpisahkan dari budaya Jawa yang kerap ditemukan di lingkungan pesantren. Panggilan ini memiliki nilai tradisi dan kehormatan, awalnya ditujukan kepada anak laki-laki kyai sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan atas kedudukan keluarganya dalam komunitas santri. Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan gelar ini tidak lagi terbatas pada lingkungan pesantren, melainkan meluas di berbagai lapisan masyarakat. Di balik popularitasnya, gelar "Gus" menyimpan sejarah panjang, nilai kultural, dan makna yang mendalam, mencerminkan kompleksitas relasi sosial, keagamaan, dan budaya dalam kehidupan masyarakat Jawa.
KEMBALI KE ARTIKEL