Suara bergema, tepuk tangan riuh menghantui.
Visi dan misi diwarnai, bagai lukisan abadi,
Surga dijanjikan, rakyat pun terpesona.
Namun realita berkata lain,
Suara saja tak cukup, kursi menghindar.
Harapan menguap, mimpi terkubur,
Menelan pil pahit, pil kekalahan.
Stres melanda, jiwa terguncang,
Pikiran kusut, dunia runtuh berderai.
Janji-janji terucap, kini semu terasa,
Menyiksa batin, menggerogoti hati.
Tidur tak tenang, makan tak enak,
Bayang-bayang kegagalan mengejar.
Mimpi jadi wakil rakyat, kini kenangan lama,
Meninggalkan luka dan kekecewaan.
Suara rakyat menghilang,
Kursi tak tersentuh, ambisi terhenti.
Gila oleh stres, pahitnya realita,
Menelan pil kekalahan yang tiada terhenti.