Stunting, seperti hantu yang menakutkan, mewabah di Indonesia. Data terbaru menunjukkan bahwa 24,4% balita di Indonesia mengalami stunting, yang berarti tinggi badan mereka lebih rendah dari standar untuk usia mereka. Stunting bukan hanya masalah tinggi badan semata, tetapi juga memiliki dampak serius pada perkembangan otak dan kognitif anak-anak, yang dapat menghambat potensi mereka di masa depan. Stunting adalah kondisi kronis yang terjadi pada masa pertumbuhan anak yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata usia mereka. Kondisi ini biasanya terjadi karena kurangnya asupan nutrisi yang memadai, infeksi yang sering, dan kondisi lingkungan yang tidak sehat. Dalam kasus stunting, anak-anak mungkin tidak hanya memiliki tinggi badan yang rendah, tetapi juga berat badan yang kurang, serta kemunduran dalam perkembangan fisik dan kognitif.
KEMBALI KE ARTIKEL