Tentu saja tidak hanya Feminisme saja yang menjadi persoalan, akan tetapi kaum perempuan juga mempersoalkan Patriarki. Mari kita mencoba menalaah kata patriarki itu. Dalam KBBI patriarki mempunyai makna: prilaku mengutamakan laki-laki daripada perempuan dalam masyarakat atau kelompok sosial tertentu. Jadi menurut nalar pikiranku seakan-akan perempuan tidak mempunyai kemampuan dalam bidang sosial yang telah ditentukan oleh KBBI itu, sedangkan menurut opiniku patriarki juga tak pernah pandang bulu. Kadang perumpuan mempunyai sifat patriarki begitupun sebaliknya laki-laki juga mempunyai sifat feminisme.
Bukannya kita  makhluk sosial yang seharusnya tidak mempermasalahkan penganutan budaya keduanya itu. Akan tetapi kita harus mempermasalahkan seberapa erat dirimu dengan orang-orang yang mungkin merasa tidak ada kenyamanan dengan lini pertemanannya. Karena itu lebih penting dan sangat terhotmat bagi kita, kalo kita bisa menyapa hal itu.
Jadi feminisme dan patriarki merupakan sekumpulan ego yang dimiliki oleh laki-laki dan perempuan. Jangan salahkan kedua budaya itu, yang patut disalahkan adalah kita, karena kita tidak mau memahami dan mencoba menerima realitas yang sudah terjadi.
Perjuangan adalah sifat patriarki, sedangkan pengorbanan adalah feminisme. Perpaduan yang indah bagi kita yang mau menalaah bukan mengandal ego yang mengantarkan resah. Sangat mengugah selera ketika dua budaya bersatu padu dalam dekapan dada. Dan menjadi bahan anutan bagi kita. Tanpa harus menyalahkan berbagai pihak.
Teringat salah satu perkataan Filsuf termasyur dalam islam yaitu Ibnu Arabi "Di dunia ini tak ada makhluk yang kekuatannya lebih besar dari pada perempuan" dari ungkapan beliau sangat jelas bahwasannya perempuan juga bisa mengimbangi kekuatan maskulin yang dimiliki laki-laki. Pradigma yang muncul di masyarakat dan para akademisi "Eh..kamu itu perempuan ngurusin hal domistik saja, jangan ikut campur urusan laki-laki" aku sebagai laki merasa rugi kalo mengatakan seperti itu, karena perempuan bebas berekspresi sesuai yang dia mau. Jadi persembahkanlah kebebasan berekspresi, jangan sampai diselubungi oleh iri dan dengki. Apalagi melarang perempuan untuk melanglang buana menyusuri hiruk-pikuknya kehidupan, dan dimensi waktu yang berputar.