Disaksikan secercah lalu-lalang roda besi
Diiringi senandung imajinasi dan fatamorgana
Duduk berhimpun kan ocehan basi
Angin malam menusuk hati
Hingga tak tau lagi skenario diri
Sunyi merajut mimpi
Seirama dengan dogma romantisme
Gadis berparas anggun
Bertubuh kecil
Bersama selendang hitam
Semerbak aromanya menjagal
Di antero tanah perantauan
Tak kunjung sunyi dihiasi gemerlanya Surya yang beterbangan menjaga eloknya perkotaan
Separuh baya menjelajahi malam
Hingga lupa saat ini sudah pagi
Terimakasih malam
Telah membuatku nyaman
Terimakasih bidaddri yang gentayangan
Atas menghargainya ketidak sepadan ini
Menuggumu hingga mulai redup mata yang malang
Dihiasi senyuman dan juga gemerlap bintan dan dialognya hati.
Ciputat, 10-09-2020