Perebutan Ketua umum Partai Demokrat semakin ramai, terutama antara kubu Andi Mallarangeng dan kubu Anas Urbaningrum. Saling klaim atas dukungan dan restu dari SBY sang Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat terus diutarakan. Namun kenyataannya pihak Cikeas hanya membrikan restu kepada Andi Mallarangeng. Hal ini dibuktikan dengan ikut sertanya Ibas Sang Anak bungsu SBY sebagai tim sukses Andi. Dan bahkan Ibu Ani SBY mengatakan bahwa restu SBY cuma milik Andi (beritanya baca
DI SINI). Kenapa SBY hanya memberikan dukungan kepada Andi Malarangeng? Menurut Yudi Latif dari Reform Institute bahwa Andi Mallarangeng dinilai memiliki chemistry yang kuat dengan keluarga Cikeas. SBY akan merasa nyaman bila Demokrat dipimpin Andi. (Detail beritanya baca
DI SINI). SBY dan keluarganya merasa lebih aman dan nyaman bila Demokrat berada di bawah Andi. Dilihat dari kemampuan Andi dalam berorganisasi dan politik, waktu yang dipakai sering habis bersama SBY sewaktu menjadi jubir presiden sudah membuktikannya. Bagaimana dengan Anas? Anas berada dalam jaringan yang agak sulit dikendalikan oleh SBY. Ini karena latar belakang dan kemampuan organisasi Anas. Misalnya, Anas sebelum bergabung dengan Partai Demokrat telah banyak berorganisasi. Ia pernah menjadi Ketua Umum PB HMI dan juga menjadi anggota KPU tahun 2004. Dengan track record yang demikian Anas mempunyai jaringan yang solid dan sulit dikendalikan oleh pihak Cikeas. Dan sama artinya akan sulit dikendalikan untuk mengamankan keluarga Cikeas saat SBY sudah tidak menjadi Presiden lagi di tahun 2014. Bagaimanapun sinyalemen tersebut perihal Anas Urbaningrum akan sulit dikendalikan oleh Cikeas bisa dibaca saat Anas menyampaikan pidato peresmiannya maju dalam perebutan kursi Ketua Umum PD tanggal 15 April 2010 lalu. Dalam sambutannya Anas menginginkan bahwa PD harus melakukan pengkikisan figur sentral dalam tubuh PD dengan cara melakukan kaderasasi secara baik, utuh, berkualitas dan sistematik. Karena dia menginginkan PD menjadi partai modern.(Beritanya baca
DI SINI) Dengan cita-cita Anas yang demikian, tentunya tidak akan membuat pihak keluarga Cikeas merasa aman, karena hal ini akan menghilangkan SBY sebagai titik sentral dari Partai Demokrat. Padahal dengan SBY sebagai titik sentral dalam PD seperti sekarang ini, semua orang dan keputusan penting tetap dalam genggaman keluarga Cikeas. Lain halnya dengan Andi Mallarangeng. Dia sudah teruji kesetiannya kepada keluarga Cikeas. Selama menjadi Juru Bucara Presiden periode lalu. Andi dengan setia berkorban dan berdedikasi sepenuhnya untuk SBY dan kelaurganya. Untuk itu dengan terpilihnya Andi Mallarangeng sebagai Ketua Umum PD nantinya, akan membuat kepentingan keluarga Cikeas terjaga dan terlindungi. Dan tentunya pengaruh SBY sebagai tokoh sentral di Partai Demokrat tetap bisa dipertahankan. Dengan ini bisa dikatakan bahwa Andi Mallarangeng adalah Si Putera Mahkota SBY
(AM, 18 April 2010).
KEMBALI KE ARTIKEL